Setiap beberapa bulan sekali, Google “goyang” dunia digital dengan update algoritmanya. Kadang disebut core update, kadang helpful content update, kadang yang terdampak langsung merasa:
“Lho, kok trafik saya turun drastis?”
“Padahal bulan lalu masih di halaman 1…”
Kalau kamu pemilik bisnis dan merasa panik tiap kali dengar “Google update lagi!”, artikel ini akan bantu kamu tetap tenang — dan lebih penting lagi, tetap relevan dan ranking stabil.
Apa Itu Google Core Update, dan Kenapa Bisa Bikin Ranking Berubah?
Google update dilakukan untuk satu alasan utama:
Memberikan hasil pencarian yang lebih bermanfaat dan relevan untuk pengguna.
Artinya, kalau Google merasa ada website lain yang memberikan jawaban lebih baik daripada website kamu, mereka akan diprioritaskan.
Ini bukan hukuman. Ini hanya “reposisi” sesuai kualitas, relevansi, dan pengalaman pengguna.
Dampak Umum dari Update Google
- Website kamu bisa turun peringkat meski tidak melakukan kesalahan teknis.
- Trafik bisa naik atau turun drastis dalam waktu singkat.
- Konten lama bisa kalah oleh konten yang lebih fresh dan helpful.
- Website tipis (thin content) atau yang terkesan “asal update” biasanya terkena dampaknya.
Kalau kamu hanya mengandalkan satu artikel atau satu kata kunci andalan, risiko ini makin besar.
Cara Tetap Aman dan Ranking Stabil di Tengah Google Update
1. Fokus Pada “Helpful Content”, Bukan Hanya Keyword
Tanya dirimu sendiri:
- Apakah konten website-ku benar-benar membantu user?
- Apakah isi artikelnya relevan dengan apa yang mereka cari?
Tips praktis:
Tulislah konten seperti kamu menjelaskan langsung ke calon pelanggan — bukan hanya demi ranking.
2. Perkuat Otoritas dan Kepercayaan (EEAT)
Google sekarang sangat memperhatikan EEAT:
- Expertise (Apakah kamu ahli di bidang ini?)
- Experience (Apakah kamu pernah menggunakan atau melakukan hal ini?)
- Authoritativeness (Apakah kamu punya reputasi di industri?)
- Trustworthiness (Apakah situsmu terlihat dapat dipercaya?)
Cara perkuat EEAT:
- Tampilkan testimoni, ulasan, sertifikasi.
- Cantumkan nama dan pengalaman penulis (terutama di artikel edukatif).
- Tambahkan bagian “tentang kami” yang meyakinkan.
3. Optimalkan Teknis Website
Mesin pencari akan kesulitan membaca situs kamu kalau:
- Loading-nya lambat
- Banyak error di backend
- Tidak mobile-friendly
Gunakan tools seperti PageSpeed Insights atau Search Console untuk cek.
4. Perbarui Konten Lama Secara Berkala
Konten 2022 yang masih kamu andalkan hari ini bisa dianggap “usang” oleh Google.
Selalu update data, gambar, dan insight baru, minimal setiap 6–12 bulan.
5. Diversifikasi Sumber Trafik
Jangan cuma andalkan Google organik.
- Perkuat brand lewat media sosial
- Bangun list email
- Manfaatkan Google Maps dan Google Bisnisku untuk local reach
Dengan begitu, satu update algoritma tidak akan langsung melumpuhkan trafik kamu.
Kalau Ranking Kamu Turun, Jangan Langsung Panik
Google sendiri menyarankan: “Jangan buru-buru ubah apa pun. Evaluasi kualitas konten, dan pantau dampaknya.”
Lihat dulu:
- Apakah hanya 1–2 halaman yang turun?
- Apakah kompetitor menyajikan konten yang lebih fresh dan lengkap?
- Apakah bounce rate meningkat?
Gunakan penurunan sebagai alarm untuk meningkatkan kualitas dan fokus pada kebutuhan pengunjung, bukan sekadar mengejar ranking.
SEO Bukan Tentang Menang Sekali, Tapi Konsisten Menang Lama
Google akan terus berubah.
Tapi satu hal yang tidak akan berubah adalah:
Website yang bermanfaat, cepat, dan dipercaya selalu punya tempat di halaman pertama.
Mau Website Kamu Tetap Ranking Stabil Meski Google Update Berkali-kali?
Yuk, audit situs kamu sekarang. Kirim link website kamu — gratis tanpa komitmen.